

Semua seni aku suka, mungkin inilah duniaku. Begitupun juga dengan olah raga, aku suka, tapi banyak halangan jika aku menekuni olah raga tertentu, nasib kali. Lain waktu aku akan bercerita masalah Sports. Puisi. Sejak SD aku mengenal puisi dari panggung Kemerdekaan di kampung, kakakku sendiri, kakak2 tetangga selalu mengadakan lomba puisi jika mengadakan panggung HUT kemerdekaan. Aku selalu ikut dan gak tahu kenapa aku selalu menang juara 1, aku suka Chairil Anwar, Sapardi Joko Damono, Widji Tukul, dan yang paling menginsipirasi emang gayanya Rendra. Juga penyair2 lain seperti si Celurit Emas Zawawi D. Imron (sorry kalau salah nyebut namanya) dan para penyair yg naskahnya dipakai sebagai naskah lomba.
Waktu SD, teman2 lain pasti takut jika aku ikut lomba puisi dikampung, pasti juara. Itulah yang memberi rasa percaya diri terbesar pada hidupku di atas panggung, aku nggak takut di atas panggung model apapun, mau apapun. SMP di sekolah gak banyak kesempatan mengembangkan bakat ini, mungkin hanya menggambar aja yg dapat perhatian lebih dari guru. Tapi utk soal2 Bhs Indonesia mengenai gaya bahasa puisi, aku agak ngerti. SMApun gak banyak kesempatan untuk mengembangkan minat berpuisi dipanggung, cuma dikampung aja kesempatan banyak tampil dipanggung2 RT dan RT sebelah dan sudah menjadi Juri lomba puisi juga melalui kegiatan Karang Taruna. Baru Ketika kuliah di STIBA SATYA WIDYA Surabaya, kegemaranku mendapat apresiasi dari banyak pihak. Selain sebagai anggota Senat dan BPM Kampus, aku mengikuti lomba2 puisi di Batu Malang, Di IKIP Ketintang, Di Radio RRI, Di Kampus UBAYA Ngagel, tampil di UWK Wijaya Kusuma Surabaya dan dipanggung Kampus sendiri tentunya. Dari beberapa lomba, waktu di Batu Malang puisiku sempat masuk 10 besar diantara 400 puisi, pernah menjadi juara 2 waktu di IKIP. Pernah juga pulang tanpa alas kaki alias Nyeker waktu lomba puisi di RRI Surabaya, karena sepatuku dicuri orang (Payah). Alhasil prestasi2 tersebut semakin membuatku percaya diri banget dimana-mana terutama diatas panggung. Aku ucapkan terima kasih juga dengan salah satu temanku Teddy Atom yang dengan setia ikut membantu aku mengiringi dengan musiknya, walaupun kolaborasinya masih ngikut aku (satu arah)....suatu waktu nanti aku akan mengikuti musiknya dengan puisi (dua arah kolaborasi). Puisi demi puisi aku coretkan dalam agendaku...panggung kampus selalu aku hiasi dengan puisiku. Aku selalu dibiayai kampus jika ikut lomba2 mewakili kampus. Jelek2 begini bangga bisa memberi piala untuk kampus.